Gerakan / Acara Penumbuhan Akal Pekerti Luhur Tahun Pemikiran2019/2019 Kemdikbud Ri
Sahabat Edukasi yang berbahagia…
Menjelang tahun pelajaran gres 2019-2019 yang siap dilaksanakan pada hari Senin 27 Juli 2019, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mencanangkan secara resmi Program Penumbuhan Budi Pekerti (PBP).
PBP ialah pembiasaan perilaku dan perilaku positif di sekolah, yang dimulai sejak masa orientasi peserta didik gres sampai dengan kelulusan, dari jenjang SD (SD), sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menegah Kejuruan (SMK), dan sekolah pada jalur pendidikan khusus.
PBP ialah pembiasaan perilaku dan perilaku positif di sekolah, yang dimulai sejak masa orientasi peserta didik gres sampai dengan kelulusan, dari jenjang SD (SD), sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menegah Kejuruan (SMK), dan sekolah pada jalur pendidikan khusus.
“Implementasi gerakan penumbuhan nalar pekerti ialah upaya untuk menjadikan sekolah sebagai taman untuk menumbuhkan aksara positif bagi para peserta didik,” ujar Mendikbud Anies Baswedan pada jumpa pers di kantor Kemendikbud, Jumat (24/07/2019).
Mendikbud memberikan PBP akan fokus dilakukan melalui kegiatan nonkurikuler pada seluruh jenjang pendidikan yang disesuaikan dengan tahapan usia perkembangan peserta didik. Pada pelaksanaannya akan bersifat kontekstual atau disesuaikan dengan muatan lokal daerah.
“Penumbuhan aksara dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan nonkurikuler. Kali ini akan dilaksanakan fokus melalui jalur nonkurikuler yang biasanya kurang mampu perhatian, padahal memiliki efek besar dalam berguru mengajar,” terperinci Mendikbud.
Penerapan PBP pada jenjang SMP, SMA/SMK, dan sekolah pendidikan khusus dilaksanakan melalui kemandirian peserta didik, menyerupai membiasakan keteraturan dan pengulangan yang dimulai sejak dari masa orientasi peserta didik baru, proses kegiatan ekstrakurikuler, intrakurikuler, sampai dengan kelulusan. Sedangkan pada jenjang SD, metode pelaksanaan berupa mengamati dan meniru perilaku positif guru dan kepala sekolah sebagai teladan langsung dalam membiasakan keteraturan dan pengulangan (konsisten).
“Alur penerapan PBP akan diterapkan pada tahap diajarkan, dibiasakan, dilatih secara konsisten, kemudian akan menjadi kebiasaan, sehingga akan terbentuk karakter, dan alhasil menjadi budaya dalam setiap perilaku anak-anak,” tutur Mendikbud.
Lingkup kegiatan PBP dibagi menjadi tujuh, ialah menumbuhkembangkan nilai adat dan spiritual, menumbuhkembangkan nilai kebangsaan dan kebhinekaan, menyebarkan interaksi positif antar peserta didik, merawat diri dan lingkungan sekolah. Selanjutnya menyebarkan potensi diri peserta didik secara untuk, serta pelibatan orang renta dan masyarakat di sekolah.
Berikut ulasan tentang Pendidikan Budi Pekerti, Alur Pembudayaan, dan Kegiatan Sehari-hari di Sekolah :
Sekolah selayaknya menjadi "taman" yang di dalamnya belum cukup umur Indonesia akan menerima suasana berguru penuh tantangan tapi menyenangkan dan menumbuhkan nalar pekerti luhur.
Bersamaan dengan dimulainya tahun pedoman 2019/2019, Kemdikbud mencanangkan gerakan Penumbuhan Budi Pekerti melalui serangkaian kegiatan non kurikuler, ialah rangkaian kegiatan harian dan periodik wajib maupun pilihan, menyerupai tertuang dalam Permendikbud tentang Penumbuhan Budi Pekerti untuk menumbuhkembang kan nilai-nilai dan aksara positif.
Alur Pembudayaan :
Contoh kasus: “Hidup Bersih”. Diajarkan tentang cara hidup bersih dan bahaya hidup kotor. Dibiasakan membersihkan yang kotor dan membuang sampah pada tempatnya, dilatih konsisten diarahkan jikalau tidak dikerjakan, ditegur jikalau dilanggar. kemudian, menjadi kebiasaan menjadi kebiasaan (tanpa disadari) membersihkan dan membuang sampah pada tempatnya.
Lalu, menjadi aksara suka kebersihan dan tidak nyaman melihat sampah bukan pada tempatnya, sehingga alhasil akan menjadi budaya masyarakat yang berbudaya hidup bersih.
Baca Juga
- Tpg Tahun 2019 Dianggarkan Rp. 80 Triliun Dari Apbn Untuk Pastikandukungan Profesi Guru Tak Dihapus
- Untuk Penyaluran Pertolongan Sertifikasi / Profesi Guru, Dirjen Gtkkerjasama Dengan Bri, Bni, Dan Bank Mandiri
- Kemdikbud Lakukan Pembenahan Sistem Penggajian Yang Lebih Layak Bagiguru Pns Berdasarkan Uu Asn
Budi pekerti luhur yang diharapkan mampu tumbuh mencakup antara lain:
a. Internalisasi nilai adat dan spiritual dalam kehidupan.
b. Rasa kebangsaan dan cinta tanah
c. Interaksi positif antara peserta didik dengan guru dan orangtua.
d. Interaksi positif enter siswa.
e. Pengembangan potensi utuh siswa.
f. Pemeliharaan lingkungan sekolah yang mendukung iklim pembelajaran.
g. Pelibatan orangtua dan masyarakat.
Kegiatan Sehari-hari di Sekolah :
1. Beberapa kegiatan wajib
2. Contoh-contoh pembiasaan baik
Sebelum Memulai Pembelajaran: Sesudah Mengakhiri Pembelajaran:
1. Membaca buku non-pelajaran sekitar 15 menit sebelum jam pelaja ran perta ma dimulai.
2. Hari pelajaran dimulai dengan berdoa, dipimpin bergantian oleh siswa di bawah bimbingan guru.
3. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan atau lagu wajib nasional atau lagu terkini yang menggambarkan semangat cinta tanah air.
Kegiatan Rutin Tiap Minggu:
1. Upacara bendera dap hari Senin.
2. Olah raga bersama seluruhwarga sekolah minimal seminggu sekali.
3. Siswa piket membersihkan kelas dan lingkungan sekolah secara bergantian.
4. Menyanyikan satu lagu tempat (dari seluruh nusantara).
5. Mengakhiri dengan berdoa, dipimpin bergantian oleh siswa di bawah bimbingan guru.
Kegiatan Periodik/Insidental Lainnya:
1. Pertemuan wali kelas dan orangtua siswa untuk menjelaskan visi, misi dan aturan sekolah serta tahapan berguru siswa.
2. Siswa dibiasakan berguru kelompok baik di sekolah maupun di rumah dengan sepengetahuan guru dan orangtua.
3. Siswa terlibat dengan masyarakat untuk melihat dan memecahkan masalah-masalah faktual di lingkungan sekolah.
4. Masyarakat dari banyak sekali profesi menyebarkan ilmu dan pengalaman kepada siswa di sekolah.
Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/
Posting Komentar untuk "Gerakan / Acara Penumbuhan Akal Pekerti Luhur Tahun Pemikiran2019/2019 Kemdikbud Ri"