Tolak Kekerasan Dalam Dunia Pendidikan, Kemendikbud Bentuk Gugus Kiprahpendidikan Anti Kekerasan
Sahabat Edukasi yang berbahagia…
Kekerasan marak terjadi dalam dunia pendidikan. Berdasarkan data per Februari 2019 dari Plan Internasional, 50 persen anak Indonesia menyaksikan kekerasan yang terjadi di sekolahnya selama enam bulan terakhir.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan memandang hal tersebut sebagai keprihatinan serius bagi dunia pendidikan.
“Ini perlu diberikan perhatian khusus, dan perlu ada gerakan atau tren yang mampu mengirimkan pesan ihwal anti kekerasan dalam pendidikan,” demikian disampaikan Mendikbud dikala berdiskusi dengan para anggota Gugus Tugas Pendidikan Anti Kekerasan, di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Rabu (11/03/2019).
Pembentukan Gugus Tugas Pendidikan Anti Kekerasan, kata Mendikbud, perlu dilakukan untuk mampu menunjukkan pesan bahwa kekerasan yaitu sesuatu yang tidak modern dan harus ditinggalkan.
Gugus peran ini, Mendikbud mengatakan, merupakan yang pertama kali dibentuk Kemendikbud sebagai upaya menyebabkan lingkungan pendidikan sebagai tempat belajar yang aman dan menyenangkan.
Tugas yang akan dikerjakan oleh gugus peran ini, Mendikbud mengemukakan, melihat permasalahan yang terjadi di sekolah secara keseluruhan. Dengan begitu komponen yang akan terlibat tidak hanya sekolah tetapi juga masyarakat secara umum.
“Gugus ini mampu bekerja dan bertukar pikiran, menyebabkan perihal yang sehat di masyarakat,” tutur Mendikbud.
Mendikbud berharap, Gugus Tugas Pendidikan Anti Kekerasan ini mampu menjadi mercusuar untuk mendorong penyelesaian duduk kasus kekerasan dalam dunia pendidikan. “Gugus peran ini pun mampu gotong royong masyarakat lainnya merampungkan permasalahan kekerasan yang terjadi di dalam pendidikan. Dari sini kita dorong anti kekerasan.” pungkas Mendikbud. (Seno Hartono)
Sumber : http://kemdikbud.go.id
Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/
Posting Komentar untuk "Tolak Kekerasan Dalam Dunia Pendidikan, Kemendikbud Bentuk Gugus Kiprahpendidikan Anti Kekerasan"