Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Belajar Unik Anak Seorang Petani

Sahabat Edukasi yang berbahagia… Petani ialah profesi terbaik yang membanggakan untuk negeri tercinta, di mana swasembada pangan merupakan produk dari petani-petani Indonesia. 

Maka saya pun sebagai anak dari seorang petani ikut bangga, bahkan sejak usia SD sampai kuliah pun, jikalau hari libur, saya pun secara langsung membantu orang renta saya mulai dari mencangkul, merumput, mencari kayu bakar, pikul-memikul, sampai dengan panen-memanen.

Walaupun begitu, dari kecil memori itu tak pernah hilang dari ingatanku, di mana sewaktu kecil saya ke ladang pun selalu membawa buku kecil, mulai dari kamus saku, buku-buku rangkuman yang ukurannya tidak terlalu besar lainnya. 

Uniknya waktu itu, buku-buku itu tidak saya bawa pulang, memang untuk saya tinggal saja di sana dengan saya selipkan di atap gubuk ayah saya.

Dan dari dulu sampai dengan saya menulis artikel ini, iman itu tak sedikitpun berubah, di mana dengan belajar yang aktual akan selalu menjadi investasi besar di kemudian hari, entah jadi apapun nanti yang terperinci saya yakin ini akan berguna, menyerupai halnya saat saya pergi ke ladang yang kebetulan berada di tengah hutan waktu itu, saat yang kita bawa hanya cangkul, maka sepulang dari ladang, kita tidak akan sanggup membawa kayu bakar yang anggun yang yummy dibawanya dan siap pakai untuk dibakar tentunya.


Lain halnya saat di ladang itu saya membawa kapak, maka kayu bakar yang ideal pun terbawa bukan? Karena tidak mungkin cangkul digunakan untuk membelah kayu, sama halnya segala urusan akan baik saat diserahkan kepada orang yang hebat / berkompeten pada bidangnya.
Maka kesimpulannya, dengan semakin banyak ilmu yang kita siapkan untuk masa depan, maka kemungkinan untuk menerima sesuatu yang lebih baik dan bernilai lebih besar daripada hanya mempersiapkan satu macam bidang keilmuan saja menyerupai halnya saat pergi ke ladang yang kebetulan berada di tengah-tengah hutan, maka bukan hanya cangkul dan sabit yang dibawa tapi juga kapak untuk menerima kayu bakar menyerupai yang sudah saya ulas di atas.

Belajar waktu kecil itu sungguh menyenangkan, saat menggembala kambing sambil membawa buku pelajaran, dan saat membantu orang renta ke ladangpun membawa kamus saku. Dan tentu membacanya saat jam istirahat tiba biasanya setelah sarapan pagi, di tengah hari, dan saat menjelang pulang. 

Dan alhamdulillaah saat ini sungguh terasa betul efek positifnya dan hampir mempengaruhi dalam setiap sesi kehidupan yang semakin lebih bermakna. Semoga kesuksesan dan kebahagiaan selalu mengiringi kita… Aamiin… …!


Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/

Posting Komentar untuk "Cara Belajar Unik Anak Seorang Petani"