Pengendalian Formasi Guru Menjadi Kewenangan Pemerintah Pusat
Guru atau pendidik menjadi ujung tombak dalam penyelenggaraan layanan pendidikan kepada seluruh peserta didik pada usia belajar mulai dari jenjang PAUD, pendidikan dasar sampai dengan menengah.

“Kalau di SIM Rasio kebutuhannya guru matematika tapi Kabupaten minta guru biologi, kita tolak,” ujar Tagor Alamsyah Harahap, Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Ditjen GTK, ketika menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Pendataan Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2019 di Hotel Aryaduta, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat sore, 4 Desember 2019.
Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/
Dan pemerataan kualitas pendidikan salah satu faktor penentunya tentu saja ialah adanya pemerataan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pada setiap satuan pendidikan itu sendiri.
Seperti yang admin rilis dari situs Dikdas.kemdikbud.go.id, bahwasannya salah satu amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ialah bahwa pengendalian deretan guru menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.
Pemerintah Kabupaten/Kota tak mampu lagi asal mengangkat guru. Jika ingin mengangkat guru, mereka harus mengajukan deretan guru dan tenaga kependidikan, melalui Badan Kepegawaian Daerah, ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB). Kemudian Kemen PAN RB berkonsultasi kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ihwal anjuran tersebut.
Sebelum memberi masukan kepada Kemen PAN RB, Kemendikbud c.q. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan akan mengecek kebutuhan guru di Kabupaten/Kota pemohon melalui aplikasi SIM Rasio. Aplikasi ini mampu mengatakan peta kelebihan guru dan kekurangan guru mulai dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, sampai satuan pendidikan.

“Kalau di SIM Rasio kebutuhannya guru matematika tapi Kabupaten minta guru biologi, kita tolak,” ujar Tagor Alamsyah Harahap, Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Ditjen GTK, ketika menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Pendataan Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2019 di Hotel Aryaduta, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat sore, 4 Desember 2019.
Dengan SIM Rasio, tambah Tagor, mampu dilihat sekolah mana yang kekurangan dan kelebihan guru mata pelajaran tertentu. Sistem akan menolak pemindahan guru ke sebuah sekolah bila sekolah tujuan tak membutuhkan guru yang dipindahkan itu.
“Ini kepingan dari penataan kita. Itu posisinya sangat besar lengan berkuasa lantaran amanat Undang-Undang,” tegas Tagor.
Namun, ke depan, tambah Tagor, institusi yang akan mengemban peran itu tak lagi di tingkat Pusat, melainkan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). LPMP merupakan kepingan dari Kemendikbud.* (Billy Antoro)
Referensi artikel : Pengendalian Formasi Guru Kewenangan Pemerintah Pusat – Dikdas.kemdikbud.go.id
Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/
Posting Komentar untuk "Pengendalian Formasi Guru Menjadi Kewenangan Pemerintah Pusat"