Antisipasi Ideologi Radikal Dengan Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum 2019
Sahabat Edukasi yang sedang berbahagia...
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, salah satu pentingnya pendidikan abjad yakni untuk mengantisipasi masuknya pemikiran-pemikiran atau ideologi yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia.
Ia mengatakan, untuk melawan suatu ideologi harus menggunakan domain pikiran atau ideologi juga, bukan dengan kekerasan fisik.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, salah satu pentingnya pendidikan abjad yakni untuk mengantisipasi masuknya pemikiran-pemikiran atau ideologi yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia.
Ia mengatakan, untuk melawan suatu ideologi harus menggunakan domain pikiran atau ideologi juga, bukan dengan kekerasan fisik.
Salah satu cara yang ditempuh Kemdikbud untuk memperkuat ideologi kebangsaan anak Indonesia yakni melalui mata pelajaran yang sarat dengan pendidikan karakter, mirip Agama, PPKn dan Sejarah.
Mendikbud mengatakan, rasa cinta terhadap tanah air juga harus ditanamkan sejak dini kepada belum dewasa Indonesia.
Mendikbud mengatakan, rasa cinta terhadap tanah air juga harus ditanamkan sejak dini kepada belum dewasa Indonesia.
"Kalau dari kementerian (Kemdikbud), di Kurikulum 2019 nanti pelajaran agama kita revitalisasi, PPKN kita benahi dan sejarah kita perkuat lagi untuk antisipasi pikiran-pikiran yang tidak sesuai dengan ideologi kita," ujar Mendikbud usai pertemuan dengan Panglima TNI Moeldoko di kantor Kemdikbud, Jakarta, (06/08/2014).
Ia menjelaskan, dalam Kurikulum 2019, pelajaran sejarah tidak lagi menekankan pada hafalan teoritis yang semata, melainkan pemahaman yang bersifat lebih dinamis. "(Pelajaran) sejarah lebih ke arah nilai perjalanan bangsa supaya memahami nilai-nilai yang kita tanami mirip apa. Dari situ, kita bentengi pemahaman dan pikiran. Begitu juga dengan Pancasila yang harus dikemas pelajarannya dalam bentuk nilai dinamis, sehingga mampu dipakai menjawab duduk perkara kekinian," katanya.
Mendikbud juga menuturkan, ketika ini pelajaran sejarah dalam Kurikulum 2019 bukan hanya berisi pengetahuan tentang sejarah, tetapi dipakai sebagai kepingan dari pendidikan karakter. Saat mempelajari sejarah, akseptor didik tidak hanya mempelajari masa lalu, melainkan ada tiga dimensi waktu, yakni masa lalu, masa sekarang, dan masa depan, sehingga akseptor didik mampu melihat nilai-nilai yang terkandung dalam perjalanan suatu bangsa. (Desliana Maulipaksi)
Sumber https://www.duniaedukasi.my.id/
Posting Komentar untuk "Antisipasi Ideologi Radikal Dengan Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum 2019"